Selasa, 05 Mei 2015

DARI PENDERITAAN MENJADI KEBAHAGIAAN

Pada kali ini saya akan memberi sebuah cerita pendek pada kalian. Cerita berawal dari seorang anak yang hidupnya dari kecil sangatlah menderita sekali, selain mendapatkan cacian, makian, tamparan bahkan sampai tidak bisa berbicara akibat kekerasan dari kedua orang tuanya. Ini dilakukannya demi membela sang adik. Karena orang ini tidak mau adiknya terluka maka ia rela diperlakukan kasar oleh orang tuanya demi sang adik tercinta.

Disini orang tuanya menerapkan suatu hal yang salah dalam mendidik anak, yaitu bila anaknya melakukan suatu kesalahan pastilah dihukum dengan cara kekerasan terhadap anaknya baik itu berupa kekerasan fisik maupun psikis.

Disini kita dituntut untuk mendidik anak sebaik-baiknya, jangan dengan menggunakan kekerasan melainkan dengan kasih sayang dan cinta kasih dari orang tuanya. Kekerasan tidaknya membuat rusak dalam hal spikis tetapi akan berdampak pada saat kita berkeluarga. Kebanyakan hal itu akan terulang kembali terhadap anaknya yang diakibatkan kekerasan yang dialaminya dahulu. Tetapi bila kita tetap tabah dan memikirkan mana yang baik dan buruk dalam setiap kejadian, maka kita akan mengerti tentang arti dalam sebuah kehidupan yang jauh dari kata kekerasan.

Manusia pada hakikatnya hanya bisa merasakan apa yang namanya kenikmatan dan penderitaan. Kenikmatan merupakan sesuatu yang bersifat tentang indah, baik, bagus, elok, dan berseni. Namun, jika kita lihat pada persepsi tentang penderitaan, Kita akan melihatnya dengan segala sesuatu yang bersifat buruk, menyedihkan, sengsara, dan sebagainya. Coba kita lihat secara estimologi, kata penderitaan mengandung arti menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan.
Penderitaan disini menanggung atau merasakan sesuatu yang bersifat buruk, secara lahir ataupun batin, Penderitaan termasuk realita dunia dan manusia memiliki intensitas penderitaan yang berbeda-beda, ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat tidaknya suatu penderitaan, suatu peristiwa yang dianggap sebagai penderitaan seseorang belum tentu merupakan sebuah penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan menimbulkan energi untuk bangkit bagi seseorang atau sebagai langkah awal seseorang untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.

Jadi, kegagalan merupakan jalan menuju kesuksesan. Tidak ada kesuksesan tanpa menempuh kegagalan terlebih dahulu. Dibalik penderitaan pasti akan berbuah manis pada kesenangan, kebahagiaan dan kegembiraan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar