Rabu, 11 November 2015

RANGKUMAN DASAR-DASAR ARSITEKTUR EKOLOGIS

      Pada kali ini saya akan merangkum sebuah buku yang di tulis oleh  Heinz Frick, yaitu "DASAR-DASAR ARSITEKTUR EKOLOGI". Pada awal bab, buku ini menjelaskan tentang dasar-dasar ekologi. Ekologi biasanya diartikan dengan hal-hal yang saling mempengaruhi segala jenis makhluk hidup (tumbuhan, hewan, manusia) dan lingkungannya (cahaya, suhu, curah hujan, kelembapan, topografi, dsb.). Istilah 'ekologi' pertama kali di perkenalkan oleh Ernst Haeckel pada tahun 1869. Ekologi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya. Suatu lingkungan juga meliputi suatu ekosistem. Suatu ekosistem biasanya terdiri dari empat komponen dasar, yaitu:
  • lingkungan abiotik;
  • organisme produsen;
  • organisme konsumen; dan
  • organisme perombak.
      Disini juga menerangkan tentang aliran dalam ekosistem. Aliran disini dimaksudkan dengan daur, siklus atau peredaran. Jadi, maksud aliran dalam ekosistem ini adalah suatu daur ulang, siklus, atau peredaran yang terjadi di suatu ekosistem. Disini juga menjelaskan tentang entropi. Istilah 'entropi' diciptakan pada tahun 1865 oleh Rudolf Clausius pada ilmu termodinamika untuk menggambarkan arahnya suatu proses yang tidak dapat memutarbalikkan. Disini juga tertulis bahwa bahan bangunan harus berdasarkan arah entropi surya, perubahan (transformasi) yang dialami oleh suatu bahan bangunan tidak boleh mendahului pembaharuan/pertumbuhan kembali oleh alam, dan bahan bangunan tidak boleh mengalami perubahan (transformasi) yang mempengaruhi keseimbangan keadaan entropi.

      Suatu ekosistem juga memiliki iklim yang dipengaruhi oleh ruang dan waktu. Ruang yang dimaksudkan disini adalah tempat iklim itu terjadi. Iklim biasanya digolongkan atas iklim makro dan iklim mikro. Suatu iklim juga dipengaruhi oleh kelembapan, angin dan gerakan udara, serta kenyamanan termal. Lalu dijelaskan pula tentang cahaya, pemanfaatan cahaya dari pembukaan atap dan dinding, perlindungan terhadap silau matahari (dengan perlindungan pembukaan dinding yang tetap dan bergerak), pengaruh cahaya pada kesehatan manusia dan pemanfaatan pencahayaan dan warna. Selain cahaya buku ini juga menerangkan tentang bunyi. Bunyi adalah sensasi akibat getaran suatu benda yang menerima gesekan dengan zat di sekitarnya yang di terima telinga. Bunyi memiliki dua macam sifat, yaitu bunyi yang diinginkan dan bunyi yang tidak diinginkan. Bunyi yang tidak diinginkan (kebisingan) dapat diatasi dengan:

       -  Menghilangkan/memindahkan sumber bising sejauh mungkin
       -  Membuat penghalang bising
       -  Memanfaatkan alat pelindung bising

Bab 2 yaitu pembangunan dan kerusakan alam. Pada bab ini menjelaskan tentang arsitektur ekologis. Arsitektur ekologis memiliki dasar pemikiran salah satunya adalah holistis.
                             
        Holistis adalah dasar eko-arsitektur yang berhubungan dengan sistem keseluruhan, sebagai satu kesatuan yang lebih penting dari pada sekedar kumpulan bagian. Selain itu juga membahas tentang unsur pokok eko-arsitektur dan pengaruh pencemaran pada kesehatan manusia. Unsur-unsur pokok eko-arsitektur antara lain udara, air, tanah (bumi), dan api (energi). Selain itu ada juga kemungkinan pada masa depan yang paling mempengaruhi dasar perencanaan arsitektur adalah hipotesis Gaia yang menentukan bahwa kehidupan bukan menciptakan lingkungan menurut kebutuhannya, kehidupan bukan merupakan faktor penentu, melainkan sistem keseluruhan termasuk kehidupan dan lingkungan material.

       Pada bab ke-3 menjelaskan tentang jejak ekologis (ecological footprint). Dalam hal ini diadakan dua percobaan untuk menyeimbangkan ketidak seimbangan antara makhluk hidup dan lingkungan, yaitu kode etik lingkungan dan jejak ekologis. Pada etika lingkungan terdapat satu kalimat yang perekayasaannya amat berat, yaitu setiap manusia berhak melakukan  apa saja yang diinginkan selama ia mengizinkan hal yang sama kepada semua orang lain, ia memungkinkan hal yang sama kepada semua generasi yang akan datang.

      Bab selanjutnya tentang membangun untuk menghuni. Ada banyak hal yang mempengaruhi kegiatan serta hunian (rumah) pada manusia antaralain manasara dari india, primbon jawa, dan ilmu Feng-shui. Dalam membangun organisasi fungsi ruang yang harus kita pahami adalah:

    -  Kegiatan dalam ruang dan sifat ruang
    -  Fungsi dan kebutuhan atas ruang
    -  Kegiatan fungsional individual
    -  Kegiatan fungsional bersama
    -  Kegiatan Multifungsional
    -  Aturan ruang dan organisasi ruang

Di buku ini juga menjelaskan kita tentang membangun secara ekologis. Maksudnya kita diberi penjelasan mengenai pembuatan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan, tapak bangunan yang bebas dari gangguan geobiologis dan radiasi elektromagnetik, penggunaan bahan bangunan ekologis, pemanfaatan ventilasi alami dana gedung baik secara pasif dan secara aktif. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar