Pada bab pendahuluan menerangkan tentang arsitektur dan hubungannya dengan lingkungan melalui pengertian arsitektur biologis. Arsitektur biologis adalah ilmu penghubung antara manusia dan lingkungan secara keseluruhan dengan fungsi penyeimbang (antara alam-manusia) agar tercipta hubungan yang harmonis antar keduanya.
Pada bab selanjutnya membahas tentang waktu. Waktu disini menjelaskan tentang sejarah(masa lalu), masasekarang dan masa depan. Dan setelah itu didalam buku menjelaskan tentang ruang. Ruang yang dibahas disini adalah alam, manusia, masyarakat dan bangunan. Yang dimaksudkan disini adalah hubungan antara kebudayaan dengan alam, manusia, masyarakat serta bangunan.
Hal itu membuat penulisan buku dapat difokuskan pada fungsi dan data ukuran arsitektur dengan lingkungannya. Yang dimaksud dengan fungsi disini adalah bagaimana sebuah karya arsitektur dapat menciptakan sebuah bangunan yang menguntungkan bagi manusia dan lingkungannya. Sedangkan Data Ukuran yang dimaksud adalah bagaimana ilmu pengetahuan (khususnya dalam bidang teknik) dapat mendukung Fungsi yang ada bagi sebuah arsitektur. Banyak sekali data-data ukuran yang dijelaskan dalam buku ini, seperti misalnya :
1. Cara konstruksi bangunan
2. Energi dan Bahan bangunan
3. Penerapan Ruang dan Bentuk
4. Penyesuaian Ukuran dan Proporsi bangunan
5. Pengaruh Iklim terhadap bangunan
Penjelasan berikutnya mengenai lingkungan. Lingkungan yang dimaksudkan disini bukan hanya lingkungan alam saja, tetapi juga menjelaskan tentang lingkungan buatan dan lingkungan sosial ekonomi. Dan terdapat pula masalah-masalah lingkungan bagi pembangunan. Sebagai contohnya adalah menjadi berkurangnya lahan terbuka hijau (lingkungan alam), pemborosan energi dan sumber alam (lingkungan buatan) & biaya pembangunan yang terbatas (lingkungan sosial ekonomi).
Maka dari itu proses perencanaan dan perancangan bangunan yang baik harus dengan mempertimbangkan arsitektur biologiknya, dengan tujuan terciptanya keselarasan antara manusia dan lingkungannya. Didalam buku ini juga dijelaskan tentang bahan-bahan bangunan biologis. Maksudnya yaitu memanfaatkan bahan-bahan bangunan yang terbuat dari alam. Contohnya seperti kayu, bambu, rumbia, alang-alang dan ijuk. Selain itu di buku ini dibahas tentang tujuan perencanaan arsitektur biologis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar