Minggu, 29 Januari 2017

DAMPAK PULAU REKLAMASI JAKARTA

Pada kali ini saya memdapatkan tugas secara berkelompok. Saya dan kelompok saya ditugaskan untuk membuat sebuah poster tentang dampak dari pulau reklamasi yang berada di teluk jakarta. Berikut poster yang kami buat :



Jumat, 12 Februari 2016

RANGKUMAN ARSITEKTUR DAN LINGKUNGAN

1. Arsitektur dan Lingkungan


    Arsitektur adalah merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perencanaan perkotaan, arsitektur landskap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.

    Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.

     Bagi setiap orang yang ingin menjadi arsitek yang peduli terhadap lingkungan haruslah memiliki prinsip "Arsitektur yang Berwawasan Lingkungan". Apa itu arsitektur yang berwawasan lingkungan?. Arsitektur yang Berwawasan Lingkungan atau sering juga disebut dengan “Arsitektur Ekologis” merupakan cara berpikir bagaimana memanfaatkan semua potensi yang berada di alam tanpa merusak atau mengganggu lingkungan sekitar dalam pembangunan.


2. Respon buku Arsitektur dan Lingkungan

    Respon terhadap buku arsitektur dan lingkungan. Buku ini ditulis oleh Ir. Heinz Frick dan diterbitkan oleh Penerbit Kanisius. Setelah membaca buku ini saya merasa bahwa buku ini sangat berguna bagi arsitektur yang peduli pada lingkungan.

    Dengan mempelajari buku ini maka kita dapat membuat pembangunan yang efisien dan ramah lingkungan. Sehingga pembangunan itu tidak berdampak buruk bagi lingkungan dan manusia di masa yang akan datang nantinya. Sekian dari saya semoga para pembaca juga bisa membaca buku ini.


3. Rangkuman Buku Arsitektur dan Lingkungan

     Kesimpulan dari buku ini ialah mengenai suatu lingkungan dalam pengertian ruang dengan bagian-bagian didalamnya seperti alam, manusia, masyarakat dan bangunan. Lingkungan yang dimaksudkan bukan hanya lingkungan alam saja, tetapi juga menjelaskan tentang lingkungan buatan hingga lingkungan sosial ekonomi. Selain itu juga dijelaskan dampak buruk dari suatu bangunan yang diantaranya adalah berkurangnya lahan terbuka hijau(lingkungan alam), pemborosan energi dan sumber alam(lingkungan buatan) & biaya pembangunan yang terbatas(lingkungan sosial ekonomi).


4. Rangkuman Buku Dasar-Dasar Arsitektur Ekologis

     Buku ini pada dasarnya berisikan mengenai hubungan antara ekologi dan arsitektur. Dimulai dari pengertiannya, ekologi secara umum dimengerti sebagai hal-hal yang saling mempengaruhi segala jenis mahkluk hidup(manusia, hewan, tumbuhan) dan lingkungan sekitarnya(cahaya, suhu, alam dll).Buku ini juga menjelaskan mengenai hubungan-hubungan antar mahkluk hidup-mahkluk hidup, dimana dalam suatu ekosistem terdapat hubungan yang saling berkaitan antara organisme produsen, organisme konsumen serta organisme perombak serta rantai pangan yang menjadi kaitan antara ketiga unsur tersebut. Selain itu pula menjelaskan hubungan antara mahkluk hidup dengan lingkungannya yang dikaitkan antara bangunan serta alam. Sehingga timbullah dampak negatif dari bangunan itu sendiri serta nilai-nilai ekologi yang baik yang dapat diterapkan dalam suatu bangunan.


5. Giant Sea Wall

     Giant sea wall adalah proyek dari pemerintah untuk pembangunan tanggal laut di bagian Jakarta utara. Proyek ini sangat baik bagi masyarakat Jakarta dikarenakan banyak dampak positif yang dapat diberikannya. Diantaranya, akan ada lapangan kerja baru, kemacetan yang berkurang, penghijauan lingkungan dan pembangunan sumber daya/energi. Maka dari itu dengan pembangunan Giant Sea Wall ini kita dapat melihat suatu tatanan ibukota Jakarta yang lebih baik lagi.


6. PENGELOLAAN PERKOTAAN : URBAN LAND MANAGEMENT (MENEJEMEN LAHAN         PERKOTAAN)

    Pengelolaan lahan mencakup berbagai macam kegiatan dan melibatkan sejumlah aktor, seperti pemerintah, pengembangan lahan, perencana, dan masyarakat pada umumnya. Pengelolaan tanah dan sumber daya alam memiliki peran penting untuk mempertimbangkan karena kepentingan orang miskin, mempengaruhi acces mereka ke fasilitas perkotaan dasar, dan perencana dan otoritas perkotaan. Contoh penerapan pengelolaan yang baik : 

a.Mempertimbangkan lahan sesuai dengan perencanaan yang ada.
b.Mempertimbangkan regulasi dalam proyek yang dapat menyeimbangkan fungsi lahan bagi perkotaan.
c.Mempertimbangkan program infrastruktur dalam area perkotaan.
d.Membatasi pengembangan infrastruktur baru pada area sekitar kota

Selasa, 24 November 2015

GIANT SEA WALL JAKARTA

Hasil gambar untuk artikel giant sea wall

     Pada kali ini saya akan membahas tentang Giant Sea Wall di Jakarta. Giant Sea Wall ini merupakan salah satu mega proyek  pembangunan tanggul laut di bagian utara Jakarta yang diusulkan oleh mantan Gubernur DKI Fauzi Bowo. Proyek ini dibangun dengan beberapa manfaat.
Manfaat dari Giant Sea Wall di Jakarta
Bentuk dari mega proyek pembangunan Giant Sea Wall di Jakarta ini direncanakan mirip burung Garuda yang sedang mengepakkan sayap.
Ririncian bentuk dari Giant Sea Wall di Jakarta
     Dalam proses pembangunan mega proyek ini dibutuhkan waktu paling cepat selesai pada tahun 2022 atau paling lambat tahun 2030. Dalam proses pembanguannya pun memerlukan beberapa tahapan.

Tahap Pembangunan Giant Sea Wall di Jakarta
     Dalam pembangunan proyek ini pun memiliki pro dan kontra tersendiri. Menurut Muslim Muin, ahli oseanografi yang juga mantan Kepala Program Studi Kelautan Institut Teknologi Bandung (ITB), tanggul laut raksasa bukan jawaban masalah Jakarta. Sebaliknya, tanggul ini berpotensi membawa banyak masalah baru. Menurut Muslim jika alasannya mengatasi banjir rob, yang dibutuhkan adalah tanggul pesisir. ”Saya setuju daratan Jakarta mengalami penurunan signifikan. Karena itu, perlu ditanggul bagian pesisir yang menurun itu, selain juga perlu menanggul sungai-sungainya,” ungkapnya. Kata Muslim pembuatan tanggul laut dilakukan lebih untuk melindungi 17 pulau reklamasi. Itulah mengapa pihak swasta yang mendapat konsesi lahan reklamasi bersemangat. 

     Oleh karena itu setiap pembangunan kota perlu diukur manfaat dan dampaknya bagi warga, demikian pula rencana pembangunan tanggul laut raksasa di Teluk Jakarta. Siapa akan menanggung untung dan siapa kelak yang menanggung dampak buruknya harus terjelaskan kepada publik karena kota dibangun untuk warga, bukan segelintir elite, seperti politisi atau pebisnis.

Tanggapan saya tentang proyek ini ,yaitu saya setuju dengan pembangunan proyek ini karena menjadi salah satu solusi untuk mengatasi banjir di Jakarta. Akan tetapi lebih baik memperhitungkanya matang-matang baik secara ekonomi, lingkungan, serta dampak dari proyek itu secara jelas agar tidak ada pemikiran negatif yang mengganjal. Seperti pemikiran bahwa proyek ini akan lebih menguntungkan pihak pebisnis dari pada keuntungan bagi masyarakat.



Referensi:

  • http://news.liputan6.com/read/2153784/infografis-garuda-raksasa-di-teluk-jakarta
  • http://ncicd.com/tag/giant-sea-wall/

Rabu, 11 November 2015

RANGKUMAN DASAR-DASAR ARSITEKTUR EKOLOGIS

      Pada kali ini saya akan merangkum sebuah buku yang di tulis oleh  Heinz Frick, yaitu "DASAR-DASAR ARSITEKTUR EKOLOGI". Pada awal bab, buku ini menjelaskan tentang dasar-dasar ekologi. Ekologi biasanya diartikan dengan hal-hal yang saling mempengaruhi segala jenis makhluk hidup (tumbuhan, hewan, manusia) dan lingkungannya (cahaya, suhu, curah hujan, kelembapan, topografi, dsb.). Istilah 'ekologi' pertama kali di perkenalkan oleh Ernst Haeckel pada tahun 1869. Ekologi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya. Suatu lingkungan juga meliputi suatu ekosistem. Suatu ekosistem biasanya terdiri dari empat komponen dasar, yaitu:
  • lingkungan abiotik;
  • organisme produsen;
  • organisme konsumen; dan
  • organisme perombak.
      Disini juga menerangkan tentang aliran dalam ekosistem. Aliran disini dimaksudkan dengan daur, siklus atau peredaran. Jadi, maksud aliran dalam ekosistem ini adalah suatu daur ulang, siklus, atau peredaran yang terjadi di suatu ekosistem. Disini juga menjelaskan tentang entropi. Istilah 'entropi' diciptakan pada tahun 1865 oleh Rudolf Clausius pada ilmu termodinamika untuk menggambarkan arahnya suatu proses yang tidak dapat memutarbalikkan. Disini juga tertulis bahwa bahan bangunan harus berdasarkan arah entropi surya, perubahan (transformasi) yang dialami oleh suatu bahan bangunan tidak boleh mendahului pembaharuan/pertumbuhan kembali oleh alam, dan bahan bangunan tidak boleh mengalami perubahan (transformasi) yang mempengaruhi keseimbangan keadaan entropi.

      Suatu ekosistem juga memiliki iklim yang dipengaruhi oleh ruang dan waktu. Ruang yang dimaksudkan disini adalah tempat iklim itu terjadi. Iklim biasanya digolongkan atas iklim makro dan iklim mikro. Suatu iklim juga dipengaruhi oleh kelembapan, angin dan gerakan udara, serta kenyamanan termal. Lalu dijelaskan pula tentang cahaya, pemanfaatan cahaya dari pembukaan atap dan dinding, perlindungan terhadap silau matahari (dengan perlindungan pembukaan dinding yang tetap dan bergerak), pengaruh cahaya pada kesehatan manusia dan pemanfaatan pencahayaan dan warna. Selain cahaya buku ini juga menerangkan tentang bunyi. Bunyi adalah sensasi akibat getaran suatu benda yang menerima gesekan dengan zat di sekitarnya yang di terima telinga. Bunyi memiliki dua macam sifat, yaitu bunyi yang diinginkan dan bunyi yang tidak diinginkan. Bunyi yang tidak diinginkan (kebisingan) dapat diatasi dengan:

       -  Menghilangkan/memindahkan sumber bising sejauh mungkin
       -  Membuat penghalang bising
       -  Memanfaatkan alat pelindung bising

Bab 2 yaitu pembangunan dan kerusakan alam. Pada bab ini menjelaskan tentang arsitektur ekologis. Arsitektur ekologis memiliki dasar pemikiran salah satunya adalah holistis.
                             
        Holistis adalah dasar eko-arsitektur yang berhubungan dengan sistem keseluruhan, sebagai satu kesatuan yang lebih penting dari pada sekedar kumpulan bagian. Selain itu juga membahas tentang unsur pokok eko-arsitektur dan pengaruh pencemaran pada kesehatan manusia. Unsur-unsur pokok eko-arsitektur antara lain udara, air, tanah (bumi), dan api (energi). Selain itu ada juga kemungkinan pada masa depan yang paling mempengaruhi dasar perencanaan arsitektur adalah hipotesis Gaia yang menentukan bahwa kehidupan bukan menciptakan lingkungan menurut kebutuhannya, kehidupan bukan merupakan faktor penentu, melainkan sistem keseluruhan termasuk kehidupan dan lingkungan material.

       Pada bab ke-3 menjelaskan tentang jejak ekologis (ecological footprint). Dalam hal ini diadakan dua percobaan untuk menyeimbangkan ketidak seimbangan antara makhluk hidup dan lingkungan, yaitu kode etik lingkungan dan jejak ekologis. Pada etika lingkungan terdapat satu kalimat yang perekayasaannya amat berat, yaitu setiap manusia berhak melakukan  apa saja yang diinginkan selama ia mengizinkan hal yang sama kepada semua orang lain, ia memungkinkan hal yang sama kepada semua generasi yang akan datang.

      Bab selanjutnya tentang membangun untuk menghuni. Ada banyak hal yang mempengaruhi kegiatan serta hunian (rumah) pada manusia antaralain manasara dari india, primbon jawa, dan ilmu Feng-shui. Dalam membangun organisasi fungsi ruang yang harus kita pahami adalah:

    -  Kegiatan dalam ruang dan sifat ruang
    -  Fungsi dan kebutuhan atas ruang
    -  Kegiatan fungsional individual
    -  Kegiatan fungsional bersama
    -  Kegiatan Multifungsional
    -  Aturan ruang dan organisasi ruang

Di buku ini juga menjelaskan kita tentang membangun secara ekologis. Maksudnya kita diberi penjelasan mengenai pembuatan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan, tapak bangunan yang bebas dari gangguan geobiologis dan radiasi elektromagnetik, penggunaan bahan bangunan ekologis, pemanfaatan ventilasi alami dana gedung baik secara pasif dan secara aktif. 

Selasa, 03 November 2015

RANGKUMAN BUKU ARSITEKTUR LINGKUNGAN

Pada bab pendahuluan menerangkan tentang arsitektur dan hubungannya dengan lingkungan melalui pengertian arsitektur biologis. Arsitektur biologis adalah ilmu penghubung antara manusia dan lingkungan secara keseluruhan dengan fungsi penyeimbang (antara alam-manusia) agar tercipta hubungan yang harmonis antar keduanya.

Pada bab selanjutnya membahas tentang waktu. Waktu disini menjelaskan tentang sejarah(masa lalu), masasekarang dan masa depan. Dan setelah itu didalam buku menjelaskan tentang ruang. Ruang yang dibahas disini adalah alam, manusia, masyarakat dan bangunan. Yang dimaksudkan disini adalah  hubungan antara kebudayaan dengan alam, manusia, masyarakat serta bangunan.

Hal itu membuat penulisan buku dapat difokuskan pada fungsi dan data ukuran arsitektur dengan lingkungannya. Yang dimaksud dengan fungsi disini adalah bagaimana sebuah karya arsitektur dapat menciptakan sebuah bangunan yang menguntungkan bagi manusia dan lingkungannya. Sedangkan Data Ukuran yang dimaksud adalah bagaimana ilmu pengetahuan (khususnya dalam bidang teknik) dapat mendukung Fungsi yang ada bagi sebuah arsitektur. Banyak sekali data-data ukuran yang dijelaskan dalam buku ini, seperti misalnya :
1. Cara konstruksi bangunan
2. Energi dan Bahan bangunan
3. Penerapan Ruang dan Bentuk
4. Penyesuaian Ukuran dan Proporsi bangunan
5. Pengaruh Iklim terhadap bangunan

Penjelasan berikutnya mengenai lingkungan. Lingkungan yang dimaksudkan disini bukan hanya lingkungan alam saja, tetapi juga menjelaskan tentang lingkungan buatan dan lingkungan sosial ekonomi. Dan terdapat pula masalah-masalah lingkungan bagi pembangunan. Sebagai contohnya adalah menjadi berkurangnya lahan terbuka hijau (lingkungan alam), pemborosan energi dan sumber alam (lingkungan buatan) & biaya pembangunan yang terbatas (lingkungan sosial ekonomi).

Maka dari itu proses perencanaan dan perancangan bangunan yang baik harus dengan mempertimbangkan arsitektur biologiknya, dengan tujuan terciptanya keselarasan antara manusia dan lingkungannya. Didalam buku ini juga dijelaskan tentang bahan-bahan bangunan biologis. Maksudnya yaitu memanfaatkan bahan-bahan bangunan yang terbuat dari alam. Contohnya seperti kayu, bambu, rumbia, alang-alang dan ijuk. Selain itu di buku ini dibahas tentang tujuan perencanaan arsitektur biologis.

Selasa, 13 Oktober 2015

ARSITEKTUR DAN LINGKUNGAN #2

Pada kali ini saya menulis tugas saya tentang respon terhadap buku arsitektur dan lingkungan. Buku ini ditulis oleh Ir. Heinz Frick dan diterbitkan oleh Penerbit Kanisius. Setelah membaca buku ini saya merasa bahwa buku ini sangat berguna bagi arsitektur yang peduli pada lingkungan.

Pada buku arsitektur dan lingkungan ini saya mendapat pelajaran tentang pentingnya pembangunan dan lingkungan bagi pembangunan. Karena pada zaman sekarang cukup banyak arsitek yang lebih mementingkan keindahan dan kemegahan sebuah bangunan dari pada lingkungan. Sehingga lingkungan di sekitar pembangunan menjadi rusak dan mengganggu proses dari pembangunan itu.

Selain itu buku ini juga menjelaskan tentang bagaimana mempelajari keadaan suatu site dan menganalisanya, serta bagaimana cara memanfaatkan bahan-bahan yang dapat diperoleh dari alam. Sehingga suatu pembangunan dan lingkungan (alam) akan saling berdampingan. Itulah yang menyebabkan buku ini sangat berguna.

Dengan mempelajari buku ini maka kita dapat membuat pembangunan yang efisien dan ramah lingkungan. Sehingga pembangunan itu tidak berdampak buruk bagi lingkungan dan manusia di masa yang akan datang nantinya. Sekian dari saya semoga para pembaca juga bisa membaca buku ini.

Selasa, 29 September 2015

ARSITEKTUR DAN LINGKUNGAN #1

Hallo, Semuanya...

Pada kali ini saya akan membahas tentang "Arsitektur dan Lingkungan". Pertama-tama saya akan menjelaskan pengertian arsitektur dan lingkungan.

Arsitektur adalah merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perencanaan perkotaan, arsitektur landskap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.

Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.

Bagi setiap orang yang ingin menjadi arsitek yang peduli terhadap lingkungan haruslah memiliki prinsip "Arsitektur yang Berwawasan Lingkungan". Apa itu arsitektur yang berwawasan lingkungan?. Arsitektur yang Berwawasan Lingkungan atau sering juga disebut dengan “Arsitektur Ekologis” merupakan cara berpikir bagaimana memanfaatkan semua potensi yang berada di alam tanpa merusak atau mengganggu lingkungan sekitar dalam pembangunan.



Pada sebuah pembangunan harus melihat bagaimana keadaan dan kondisi lingkungan sekitar dan iklim yang ada. Penggunaan sumber daya alam yang dapat diperbaharui, memaksimalkan penggunaan tenaga matahari dan angin, serta pembangunan yang berorientasi kepada arah mata angin untuk menciptakan bukaan dan pencahayaan yang maksimal sehingga tidak terlalu menghabiskan energi seperti penggunaan listrik yang berlebihan.

Jika prinsip itu tidak digunakan maka akan berdampak buruk salah satu contohnya adalah kerusakan tanah dan berkurangnya penghijauan di kota.



Kerusakan pada tanah merupakan dampak buruk yang dapat mempengaruhi jalannya proses pembangunan. Kerusakan tanah secara garis besar terjadi oleh pengaruh proses erosi, penjernihan tanah, kehilangan unsur hara, serta terakumulasinya zat pencemar dalam tanah. Proses-proses tersebut terjadi diantaranya dipicu oleh adanya pembangunan yang tidak memperhatikan segi lingkungan karena eksplorasi lahan yang tidak terkontrol dan kurang memperhatikan unsur lingkungan sebagai pendukung jalannya pembangunan. Pembangunan dalam realitanya sering kali lebih mengutamakan nilai ekonomis dan mengabaikan aspek lingkungan.

Oleh karena itu selain mengutamakan ekonomis dalam pembangunan kita juga harus mengutamakan aspek lingkungan di sekitar pembangunan. Dengan prinsip arsitektur yang berwawasan lingkungan, maka pembangunan yang dilakukan dapat menanggulangi dampak buruk dari pembangunan itu sendiri.

Sekian pembahasan yang saya sampaikan. Terimakasih sudah membacanya dan semoga bermanfaat bagi semua pembaca.





Referensi :

  • http://chocohopes.blogspot.co.id/2014/10/hubungan-lingkungan-dengan-arsitektur.html
  • http://kanthiasihgusti.blogspot.co.id/2014/12/pengertian-arsitektur-dan-lingkungan_1.html
  • https://finifio.wordpress.com/2014/01/25/arsitektur-dan-lingkungan-ekologi-arsitektur-dan-bangunan-hemat-energi/